Recent Blog post

Archive for 2015



Bosen??? berikut ini saya rekomendasikan beberapa game yang  berkaitan dengan matematika yang dijamin pasti seru untuk menghilangkan kebosanan. Nih langsung saja saya kasih link nya. Silakan diklik dan dipilih. Semoga bermanfaat.

Game Matematika

By : Unknown
Jumat, 08 Mei 2015
0

Berikut ini merupakan koding program untuk menghitung modus dari sekelompok data tunggal

Koding Menghitung Modus

By : Unknown 0
berikut ini saya bagikan algoritma dan koding dari program persamaan kuadrat, semoga bermanfaat

Algoritma Dan Koding Persamaan Kuadrat

Algoritma dan Koding Persamaan Kuadrat

By : Unknown 0

Berikut ini dokumen yang membahas tentang teorema sisa, semoga bermanfaat......

Teorema Sisa

By : Unknown 0



Berikut ini PPT dari Media Pembelajaran Math Zura:

PPT Prosedur Pembuatan Media Pembelajaran Matematika Math Zura

By : Unknown 0



Math Zura merupakan media pembelajaran yang saya buat sendiri. Math zura ini merupakan jenis media pembelajaran yang digunakan setelah pembelajaran matematika. Tepatnya pada materi persamaan kuadrat. Math ini lebih kepada game setelah pembelajaran. 
Berikut ini saya lampirkan prosedur pembuatannya:

Media Pembelajaran Matematika MathZura

By : Unknown 0


Hai semua kali ini saya akan membagikan slide yang membahas tentang negara dan konstitusi.
Semoga bermanfaat dan gunakan dengan bijak.


PPT Negara dan Konstitusi

By : Unknown 0




Berikut Ini Daftar Blog Mahasiswa FKIP Matematika UNSRI Angakatan 2014 (Palembang)



No.
Nama
Alamat Blog
1
Ratih Ramadhani
2
M. Dammiri Saputra
3
Nadia Anisa
4
Qonitha Amalia
5
Desty Rupalestari
6
Sholihatun Nisa
7
Krista Lestari Tambunan
8
Fiti Indahsari
9
Sesi Winarni
10
M. Agung Firman Soempurna
11
Hurairoh Rhomodon
12
Rima Febriani
13
Irenika
14
Indah Lestari
15
Diora Kapisas
16
Arini Dyah Riskanita
17
R.A Fitria Fadhilah
18
M. Urip Sutanto
19
Monalisa
20
M. Rizky Tama Putra
21
Ardi Nuryadi
22
Gita Cahyaningtyas
23
Asti Ariani
24
Uswati Khoiriah
25
Suci Agustina
26
Meita Karunia
27
Siti Anisa Putri Utami
28
Oriza Zatifa
29
I Putu Satya Yoga
30
Wiwin Ria Utami
31
Diana Putri Puspita Dewi
32
Sri Utami
33
Elisa Mayang Sari
34
Reska Permatasari
35
Filma Aditia

Daftar Blog Mahasiswa FKIP Matematika UNSRI Angkatan 2014 (Palembang)

By : Unknown 1

Hai semua hari ini saya akan membagikan beberapa video yang merupakan karya asli dari para mahasiswa Fakultas Pendidikan Matematika Univeristas Sriwijaya angkatan 2014. Semoga dari video ini dapat mengubah mindset kita mengenai matematika bahwa matematika itu mudah, menarik dan menyenangkan.

Kumpulan Video ICT FKIP UNSRI 2014

By : Unknown 0
Prof. Dr. H. Zulkardi, M. I. Komp., M. Sc. adalah seorang Guru Besar Pendidikan Matematika di Universitas Sriwijaya yang sangat inovatif dan bersahabat. Riwayat Pendidikan Tinggi beliau dimulai Pada tahun 1980 – 1984, beliau menempuh studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNSRI pada program studi Pendidikan Matematika. Selanjutnya, pada tahun 1986, beliau diangkat menjadi Dosen di FKIP UNSRI.
Pada Tahun 1998-1990 ia mendapatkan tugas belajar S2 Ilmu Komputer di Universitas Indonesia sandwich with University of Maryland, USA  (1 tahun di UI dan 1 tahun di UM, USA), dan meraih gelar M. I. Komp. Pada tahun 1998-1999 ia kembali melanjutkan pendidikan International M.Sc (Master of Science) program at the Faculty of Education Technology (ICT in mathematics educationUniversity of Twente, Belanda. Pada Tahun 1999-2002 beliau kembali melanjutkan pendidikan S3 program on Mathematics education University of Twente dan the Freudenthal Institute University of Utecht, Belanda
Setahun setelah beliau menyelesaikan studi S3, beliau diberikan amanah menjadi Kepala kantor informasi dan komunikasi provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2003-2005. Kemudian, pada tahun 2005, beliau menjadi Guru Besar Pendidikan Matematika (Profesor).
Pada tahun 2006, beliau menjadi Ketua Program Studi Pendidikan Matematika S2 Program Pascasarjana (PPS) UNSRI. Kemudian sejak tahun 2009, beliau menjadi Head of International Master Program on Mathematics Education (IMPoMEin collaboration between UNSRI-Utrecht University, Netherlands. Pada tahun itu juga (2009 – 2010), beliau dipercayakan menjadi Rektor Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang.
Karena prestasi dan kegigihan beliau, beliau diberikan amanah oleh matematikawan Indonesia menjadi Wakil Ketua Himpunan Matematika Indonesia atau Indonesian Mathematical Society (IndoMS) bidang Pendidikan selama tiga periode yaitu periode 2008-2010, 2010-2012, 2012-2014.
Selanjutnya, lebih dari satu dekade terakhir ini, beliau termasuk salah satu tim Institut Pengembangan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (IP PMRI). Beliau dan tim lainnya aktif mensosialisasikan bagaimana matematika diajarkan agar lebih bermakna dalam kehidupan sehari-hari siswa melalui penerapan pembelajaran PMRI.
Nama Lengkap            : Prof. Dr. H. Zulkardi, M. I. Komp., M. Sc
Tempat/Tanggal Lahir  : Gunung Raya, 20 April 1961
Alamat Rumah             : Perumahan Bukit Sejahtera Blok CD No.5 Palembang.
Nomor telepon             : 0711-441858
    0812-7106777
Email                           : zulkardi@yahoo.com
Riwayat Pendidikan     : 
  • SMAN 1 Prabumulih 1977
  • S1 FKIP UNSRI (1980-1984)
  • S2 Ilmu Komputer Universitas Indonesia sandwich with University of  Maryland, USA. 1988-1990 (1 tahun di UI dan 1 tahun di UM, USA)
  • S2 Faculty of Education Technology (ICT in mathematics education)University of Twente, the Netherlands. (1998-1999)
  • S3 program on Mathematics education  University of Twente dan the Freudenthal Institute University of Utecht, the Netherlands. (1999-2002).
Pengalaman Jabatan    :
  • Ketua Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSRI. (1994-1998)
  • Kepala kantor informasi dan komunikasi provinsi Sumatera Selatan. (2003-2005)
  • Head of International Master Program on Mathematics Education (IMPOME) in collaboration between UNSRI-Utrecht University, Netherlands 2009
  • Ketua Program Studi Pendidikan Matematika S2 Program Pascasarjana (PPS) UNSRI 2006
  • Rektor Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang. (2009-2010)
  • Wakil Ketua Himpunan Matematika Indonesia atau Indonesian Mathematical Society (IndoMS) bidang Pendidikan Matematika (2008-2010), (2010-2012), (2012-2014)
Website Yang Dikembangkan :
  • www.p4mri.net – jaringan informasi dan komunikasi tim PMRI di seluruh LPTK di Indonesia. Ã’ www.pmri.or.id – Institut pengembangan PMRI di Indonesia.
  • http://p4mriunsri.wordpress.com/ – pusat kajian PMRI di UNSRI (Center of excellence PMRI in UNSRI).
  • http://projects.edte.utwente.nl/cascade/imei/ – Learning environment berisi publication and dissertation online.
  • http://impomeunsri.wordpress.com - Internasional Master Program on Mathematics Education – kerjasama UNSRI dan University of Utrecht beserta blog mahasiswanya.

Profil Singkat Prof. Dr. H. Zulkardi, M. I. Komp., M. Sc.

By : Unknown 0
Dr. Elly Susanti, S.Pd., M.Pd. adalah salah satu dosen Pendidikan Matematika FKIP Unsri kelahiran Palembang, 29 september 1980. Beliau adalah tipe dosen yang luar biasa ia selalu bisa menginspirasi para mahasiswa dengan umurnya yang masih tergolong muda ia sudah mampu menyandang gelar Dr.

Beliau adalah salah satu alumni SMA Negeri 3 Palembang. Selanjutnya ia melanjutkan S1 di FKIP UNSRI  program studi Matematika pada tahun (1998-2002) hingga  mendapatkan gelar S.Pd.,  setelah itu pada tahun (2006-2009) beliau melanjutkan kembali pendidikan Megister S2 di PPS FKIP Unsri dan mendapat gelar M.Pd. tidak hanya sampai disitu beliau juga kembali melanjutkan pendidikan S3 di UPI Bandung  beliau menyelesaikan pendidikan tersebut dengan Disertasi yang berjudul Computer Aided Learning (CAL) sehingga ia berhak menyandang gelar Doktor (Dr).                                                                                                                
Berikut Ini Profil singkat mengenai beliau :
Nama Lengkap              : Dr. Elly Susanti, S.Pd, M.Pd.
Tempat/Tanggal Lahir  : Palembang, 29 September 1980
Alamat Rumah              : Jl. Pangeran Ayin. Kompleks Sako Garden 2 Blok D.16 Palembang
Nomor telepon              : 0813-6771-7886
Email                            : Ely_pasca@yahoo.com
Riwayat Pendidikan     : SMA Negeri 3 Palembang 1995
  S1 FKIP UNSRI (1998-2002)
  S2 UNSRI (2006-2009)
                                    S3 UPI

Profil Singkat Dr.Elly Susanti, S.Pd., M.Pd

By : Unknown 0

Bangun datar merupakan salah sebutan untuk bangun-bangun yang berbentuk 2 dimensi. Jenis bangun datar bermacam-macam. Misalnya bujur sangkar, persegi panjang, belah ketupat, trapesium, segitiga, jajargenjang dan lingkaran. Tentunya tiap dari masing-masing bangun datar ini memiliki sifat-sifat tersendiri yang cukup sulit dipahami oleh murid SD dan SMP. Oleh karena itulah saya memposting salah satu power point yang saya buat guna mempermudah dalam proses pembelajarn. 
,

PPT Bangun Datar

By : Unknown
Sabtu, 28 Maret 2015
0
Pancasila sebagai dasar negara maksudnya ialah pancasila dijadikan dasar atau tumpuan dalam melaksanakan semua sistem ketatananegaraan atau sistem pemerintahan. Sebab semua hal yang ada di sistem pemerinthan berasal dari penjabaraan nilai-nilai yang terkandung pada pancasila. Untuk lebih jelasnya silakan lihat slide dibawah ini.


PPT Pancasila Sebagai Dasar Negara

By : Unknown 0
Dalam proses pembelajaran, pastinya guru haruslah sudah siap dengan bahan ajar dan metode mengajar yang akan digunakan waktu di kelas. Bahan dan metode tersebut haruslah sudah dituangkan dalam bentuk laporan. Nah laporan inilah yang disebut rpp atau rencana pelaksanaan pembelajaran. Guru haruslah piawai dalam membuat rpp agar standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat digapai. Berikut contoh rpp dalam pembelajaran matematika SMP, materi unsur-unsur kubus dan sesuai dengan kurikulum 2013.

Contoh RPP Ciri-ciri Bangun Datar

By : Unknown 0
1.      Judul
“Analisis Bentuk Pendidikan Indonesia”
2.      Pendahuluan
  1. Latar Belakang
            Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses yang dilakukan oleh satu lembaga untuk membentuk individu dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak beretika menjadi beretika. Intinya melalui pendidikan akan membentuk manusia yang lebih baik dari sebelumnya.
            Pada umumnya pendidikan terbagi menjadi dua jenis yaitu pendidikan formal dan pendidikan informal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang didapatkan di bangku sekolah, baik sekolah dasar, menegah pertama, menegah atas maupun bangku kulia. Sedangkan pendidikan informal atau pendidikan nonformal adalah pendidikan yang pastinya diterima setiap manusia baik itu secara sadar maupun tidak sadar, pendidikan ini pertama kali di dapatkan di lingkungan keluarga kemudian dilanjutkan di lingkungan masyarakat.
             Pendidikan di Indonesia saat mengalami keterpurukan. Hal ini dikarenakan sistem pendidikan yang direncanakan tidak sesuai dengan landasan-landasan pendidikan itu sendiri. Sebab landasan-landasan pendidikan inilah yang akan menentukan bentuk atau wujud pendidikan dari suatu negara. Oleh karena itu setidaknya pemerintah dan masayarakat harus mengetahui definisi pendidikan dan landasan-landasan pendidikan sebelum melakukan kegiatan pendidikan. Agar dunia pendidikan di Indonesia semakin maju dan dapat memajukan Indonesia menjadi negar yang terdepan, termaju, dan terbaik nantinya.

  1. Tujuan
i.        Untuk mengetahui definisi dari pendidikan.
ii.      Untuk mengetahui landasan-landasan pendidikan.
iii.    Untuk mengetahui bentuk atau wujud dari pendidikan Indonesia sudah sesuai dengan landasan-landasan pendidikan atau belum.
  1. Manfaat
i.        Penulis
Untuk menambah pengetahuan mengenai wujud atau bentuk pendidikan di Indoneisa serta proses terbentuknya wujud pendidikan indonesia.
ii.      Pembaca
Agar pembaca dapat menambah pengetahuan mengenai pendidikan beserta landasan-landasannya.

3.      Pembahasan
  1. Definisi Pendidikan
Menurut Prof. H. Mahmud Yunus, pendidikan adalah usaha-usaha yang sengaja untuk mempengaruhi dan membantu anak dengan tujuan peningkatan keilmuan, jasmani, dan akhlak sehingga secara bertahap dapat mengantarkan si anak kepada tujuannya yang paling tinggi. Agar si anak hidup bahagia, serta seluruh apa yang dilakukannya menjadi bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
Menurut Prof. Dr. John Dewey, pendidikan adalah suatu proses pengalaman. Karena kehidupan adalah pertumbuhan, pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan ialah proses menyesuaikan pada tiap-tiap fase serta menambahkan kecakapan di dalam perkembangan seseorang.
Menurut kamus besar bahasas Indonesia, Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya.
Menurut UU. No 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Daari beberpa definisi di atas dapat kita simpulkan bahwa pendidikan adalah suatu proses yang terencana dan terjadi selama manusia hidup mengenai suatu objek untuk mendapatkan pengetahuan, kecakapan, jasmani dan akhlak. Sehingga individu itu siap untuk bekerja sama dengan masyarakat.

  1. Ladasan-Landasan Pendidikan
Di dalam dunia pendidikan, terdapat beberapa landasan-landasan yang mebentuk suatu sistem pendidikan, yaitu:
i.          Landasan Filosofis
Landasan filosofis adalah landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat pendidikan yang menelaah masaslah-masaslah pokok, seperti apa itu pendidikan, mengapa pendidikan diperlukan, apa yang menjadi tujuan pendidikan dan sebagainya. Landasan filosofis ini bersumberkan pada religi dan etika yang bertumpu pada keyakinan dan Ilmu pengetahuan yang mengandalan penalaran.
Landasan filosofis ini terbagi menjadi beberapa aliran yaitu :
1)        Esensialisme
Aliran esensialisme adalah aliran pendidikan yang lebih mengutamakan bahan ajar atau teori.
2)        Perenialisme
Aliran perenialisme adalah aliran pendidikan yang lebih mengutamakan teori kehikamatan yang meliputi pengetahuan yang benar, keindahan dan kecintaan kepada kebaikan.
3)        Pragmatisme dan Progresivisme
Pragmatisme adalah aliran pendidikan yang lebih menekan pada aspek penggunaan praktis, sehingga aliran ini akan melahirkan progresivisme yang menentang pendidikan tradisional.
4)        Rekontruksionisme
Rekontruksionisme adalah aliran yang berpandangan bahwa sekolah merupakan agen perubahan masyarakat.

ii.        Landasan Sosioligis
Landasan sosiologi adalah landasan yang lebih menekankan pada aspek sosial dalam kegiatan pendidikan seperi interaksi antara murid dan guru. Melalui landasan sosiologi ini maka terlahirlah cabang ilmu baru yaitu sosiologi pendidikan.
Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiolagi  pendidikan meliputi empat bidang, yaitu:
1)        hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain,
2)        hubungan kemanusiaan,
3)        pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya
4)        sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.

iii.      Ladasan Kultural
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baik secara formal maupun informal. Sebaliknya bentuk, cirri-ciri dan pelaksanaan pendidikan itu ikut ditentukan oleh kebudayaan masyarakat dimana proses pendidikan tersebut berlangsung. Atau lebih tepatnya pendidikan akan menyesuaikan dirinya sesuai dengan kebudayaan yang sedang berlangsung. Shingga akan terciptanya pola tingkah laku, nlai-nilai, dan norma-norma baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. Proses menuju pola tersebut diperlukannya lembaga pendidkan seperti sekolah dan keluarga.

iv.      Ladasan Psikologis
Landasan Psikologi tidak dapat terlepas dari dunia pendidikan. Sebab pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia. Sehingga berhasil atau tidaknya suatu proses pendidkan tergantung pada aspek kejiwaan peserta didik. Intinya proses pendidikan antara satu anak dengan anak lainya berbeda sesuai degan tingkat kejiawaan mereka. Oleh karena itu dalam menyusun kurikulum harus hati-hati sebab jika kurikuklum tersebut salah maka pendidikan tersebut akan terbilang gagal atau tidak berhasil.
v.        Landasan Ilmiah dan Teknologi
Pendidikan serta ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat dipisahkan. Sebab iptek menjadi bagian utama dalam isi pengajaran dengan kata lain pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk mewariskan dan mengembangkan iptek. Selain itu pendidikan juga berperan untuk menciptakan manusia yang sadar akan iptek. Agar selanjutnya dunia pendidikan dapat mewujudkan fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut.

  1. Pendidikan di Indonesia
Pendidikan adalah suatu proses yang terencana dan terjadi selama manusia hidup mengenai suatu objek untuk mendapatkan pengetahuan, kecakapan, jasmani dan akhlak. Sehingga individu itu siap untuk bekerja sama dengan masyarakat. Itulah definisi pendidikan yang telah disimpulkan dari beberapa sumber yang meliputi pendapat para ahli, uu, dan kbbi.
Suatu sistem pendidikan tidak akan terbentuk begitu saja pastinya akan melalui beberapa proses hingga terbentuknya wujud pendidikan. Proses tersebut pastinya harus memenuhi beberapa landasan-landasan pendidikan, seperti landasan filosofis, landasan sosialis, landasan kultural, landasan  psikologis dan pastinya landasan ilmiah dan teknologi.
Berikut beberapa penjelasan mengenai penerapan  landasan-landasan pendididkan dalam membentuk sistem pendidikan yang ada di Indonesia:
i.          Landasan Filosofis
Landasan filosofis ini diwujudkan dengan penerapan pancasila sebagai landasan filosfis sistem pendidikan. Hal ini sesuai dengan UU-RI No. 2 tahun 1989 yang menetapkan bahwa pendidikan nasional haruslah berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar  1945. Selain itu juga ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar negara Indonesia.
Pancasila merupakan sumber sistem nilai pendidikan. Sebab di dalam pancasila terkandung berbagai nilai-nilai baik yang mencerminkan bangsa Indonesia itu sendiri, misalnya nilai ketuhanan pada sila pertama, kemanusiaan pada sila yang kedua, persatuan pada sila yang ketiga, musyawarah pada sila yang keempat dan keadilan pada sila yang kelima. Sehingga tidak salah jika Pancasila dijadikan landasan filofis dalam pendidikan.  Sebab pancasila merupakan dasar negara yang paling komplit nilai-nilai baiknya dalam membentuk manusia seutuhnya dan siap masuk dalam dunia masyarakat.

ii.        Landasan Sosiologis
Landasan sosiologis ini diwujudkan dengan penerapan konsep masyrakat Indonesia yang majemuk dalam sistem pendidikan. Maksudnya ialah menerapkan bahwa bangsa Indonesia itu terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan ras yang harus bersatu dalam sistem pendidikan nasional. Hal ini dapat diwujudkan dengan menumbuh kembangkan rasa ke-bhineka tunggal ika-an dalam kegiatan pembelajaran, misalnya melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan, sejarah Indonesia dan muatan lokal. Dimana muatan lokal ini berfungsi bukan untuk menciptkan manusia lokal, namun berfungsi untuk menciptakan manusia Indonesia di suatu lokal tertentu. Sehingga melalui landasan ini diharapkan dapat menciptakan manusia Indonesia yang berwawasan nusantara dan berjiwa nasional akan tetapi yang memahami dan menyatu dengan lingkungan (alam, sosial dan budaya) di sekitarnya.
  
iii.      Landasan Kultural
Landasan kutural ini diwujudakan melalui penerapan kebudayaan nasional dalam sistem pendidikan nasional. Maksudnya ialah, budaya nasional merupakan budaya nusantara yang diakui secara nasional. Budaya nusantara inilah yang dijadikan landasan kultural dalam membentuk sistem pendidikan nasional yang bertujuan untuk mempersatu bangsa yang bersifat majemuk ini. Hal ini juga sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Pasal 1 ayat 2 Tahun 1989, yang pada intinya menyatakan bahwa pendidikan Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia.
Kebudayaa nasional sebagai landasan kultural harus ditanamkan kepada para siswa sedini mungkin, sebab kebudayaan nasional ini harus terus dilestarikan dan dikembangkan dari generasi ke generasi, melalui pendidikan. Misalnya melalui pembelajaran muatan lokal (seni, sastra, bahasa daerah) yang pastinya sesuai dengan tutuntan zaman dan daerah masing-masing. Contohnya menenun, mengukir dan sebagainya. Oleh karena itu dalam pengembangan kurikulum muatan lokal tidak harus berdasarkan minat dan bakat para siswa namun lebih ditekankan kepada kebutuhan masyarakat saat ini, namun tidak meninggalkan konsep bhineka tunggal ika sehingga diharapkan siswa-siswi dapat menciptakan lapangan kerja baru dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada disekitar lingkungannya.
  
iv.      Landasan Psikologis
Landasan psikologis ini diwujudkan dengan memahami konsep perkembangan psikologis peserta didik. Memahami konsep perkembangan psikologis merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Sebab melalui pemahaman ini kita akan mengetahui cara yang efektif dan efisien dalam membantu pertumbuhan dan perembangan peserta didik melalui pendidikan.
Setiap peserta didik pastinya memiliki keadaan psikologis yang berbeda-beda tergantung dengan umr peserta didik tersebut. Semakin tinggi umur peserta didik, maka pekembangan psikolgis itu akan semakin baik, namun dalam perkembangan tersebut diperlukan orang dewasa dalam membantu mereka agar perkembangan psikologis mereka tidak melenceng sebagaimana mestinya. Misalnya seorang guru harus dapat menciptakan suasan belajar yang terbuka, sehingga dapat terjadinya interksi antara guru dengan peserta didik atau  antarpeserta didik. Sehingga guru tersebut dapat membantu siswanya dalam memahami dirinya sendiri secara tepat serta dapat menerima dirinya secara wajar.
Pemahaman mengenai perkembangan psikologis sangat diperlukan dalam dunia pendidikan, terutama dalam menetukan kurikulum itu sendiri. Dalam menentukan kurikulum pemerintah haruslah memperhaitikan kondidsi psikologis anak-anak bangsa bukannya menekan mereka dengan mata pelajaran yang belum sesuai dengan umur mereka.  Sebab landasasn psikologis ini merupakan salah satu landasan yang menentukan pendidikan itu berhasil atau tidak.

v.        Landasan Ilmiah dan Teknologi
Landasan ilmiah dan teknologi ini diwujudkan dengan penerapan hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses pembelajaran. Misalnya pemanfaatan media internet dalam mencari referensi belajar, pemanfaatan LCD sebagai media pembelajaran dan pemanfaat sumber pembelajaran yang berasal dari perkembangan ilmu pengerahuan. Sehingga pendidikan tersbut tidak lagi bersifat statis namun pendidikan harus bersifat dinamis. Selain penggunaan teknologi para siswa pun dituntut untuk memiliki keterampilandan sikap ilmah. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukannya  sosialisasi sedini mungkin mengenai keterampilan dan sikap ilmiah kepada para siswa.
Landasan ini Ilmiah dan teknologi ini sudah diterpkan hampir semua tingkatan pendidikan di Indonesia, mulai dari SD, SMP, SMA dan bahkan Perguruan Tinggi. Penerapan landasan ini bertujuan untuk menciptkan manusia yang sadar akan iptek serta mau mengembangkan iptek dan bahkan menjadi pakar iptek yang akan memajukan Indonesia di kemudian harinya.

Dari penjelasan yang sudah dikemukakan dapat kita simpulkan bahwa pendidikan di Indonesia telah merapkana semua landasan-landasan pendidikan sebagaimana mestinya. Sehingga bentuk pendidikan di Indonesia adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila yang mementingkan persatuan tanpa melupakan kebudayaan untuk menciptakan manusia yang beretika dan berintelektual.

4.      Penutup
  1. Kesimpulan
Pendidikan adalah suatu proses yang terencana dan terjadi selama manusia hidup mengenai suatu objek untuk mendapatkan pengetahuan, kecakapan, jasmani dan akhlak. Sehingga individu itu siap untuk bekerja sama dengan masyarakat. Landasan-landasan pendidikan terbagi menadai lima yaitu, landasan filosofis, landasan sosiologis, landasan kebudayaan, landasan psikologis dan landasan ilmiah dan tekologi. Berdasarkan landasan-landasan tersebut bentuk pendidikan di Indonesia adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila yang mementingkan persatuan tanpa melupakan kebudayaan untuk menciptakan manusia yang beretika dan berintelektual.

  1. Saran
Kepada pemerintah, sebaikya melakukan pengkajian ulang mengenai kurikulum yang akan di terapkan, sebab yang kita ketahui sendiri fasilitas pendidikan di Indonesia sendiri masih belum memadai terutama di desa. Selain itu juga pemerintah harus lebih memperhatikan psikologis anak sebelum menerpkan kurikulum tersebut. Sebab dengan ketidaksuaian psikologis anak dengan mata pelajaran maka akan membuat si anak tertekan sehingga tujuan pendidikan tidak akan terwujud.

5.      Daftar Pustaka
Tirtarahardja, Umar dan La Sulo. 2005. Pengantar Pendidika. Jakarta: Rineka Cipta.
Burhanuddin, Afid. (2013). Landsan-Landasan Pendidikan dan Penerpannya. [Online]. Tersedia: http://afidburhanuddin.wordpress.Com/2013/11 /08/landasan-pendidikan-dan-penerapannya/. [26 Oktober 2014].
Haryanto. (2012). Pengertian Pendidikan Menurut Ahli. [Online]. Tersedia: http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/. [26 Oktober 2014].

Anonim. (2013). Pengertian Pendidikan. [Online]. Tersedia: http://mobelos. blogspot.com/2013/10/pengertian-pendidikan-definisi.html. [26 Oktober 2014].

Analisis Bentuk Pendidikan Di Indonesia

By : Unknown 0

- Copyright © 2013 Pelajar Online - Gumi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -