Recent Blog post
Archive for 2015
Game Matematika
berikut ini saya bagikan algoritma dan koding dari program persamaan kuadrat, semoga bermanfaat
Algoritma Dan Koding Persamaan Kuadrat
Algoritma Dan Koding Persamaan Kuadrat
Algoritma dan Koding Persamaan Kuadrat
Berikut ini PPT dari Media Pembelajaran Math Zura:
PPT Prosedur Pembuatan Media Pembelajaran Matematika Math Zura
Math Zura merupakan media pembelajaran yang saya
buat sendiri. Math zura ini merupakan jenis media pembelajaran yang digunakan
setelah pembelajaran matematika. Tepatnya pada materi persamaan kuadrat. Math
ini lebih kepada game setelah pembelajaran.
Berikut ini saya lampirkan prosedur pembuatannya:
Berikut ini saya lampirkan prosedur pembuatannya:
Media Pembelajaran Matematika MathZura
Hai semua kali ini saya akan membagikan slide yang membahas tentang negara dan konstitusi.
Semoga bermanfaat dan gunakan dengan bijak.
PPT Negara dan Konstitusi
Berikut Ini Daftar Blog Mahasiswa FKIP Matematika UNSRI Angakatan 2014 (Palembang)
No.
|
Nama
|
Alamat Blog
|
1
|
Ratih Ramadhani
| |
2
|
M. Dammiri Saputra
| |
3
|
Nadia Anisa
| |
4
|
Qonitha Amalia
| |
5
|
Desty Rupalestari
| |
6
|
Sholihatun Nisa
| |
7
|
Krista Lestari Tambunan
| |
8
|
Fiti Indahsari
| |
9
|
Sesi Winarni
| |
10
|
M. Agung Firman Soempurna
| |
11
|
Hurairoh Rhomodon
| |
12
|
Rima Febriani
| |
13
|
Irenika
| |
14
|
Indah Lestari
| |
15
|
Diora Kapisas
| |
16
|
Arini Dyah Riskanita
| |
17
|
R.A Fitria Fadhilah
| |
18
|
M. Urip Sutanto
| |
19
|
Monalisa
| |
20
|
M. Rizky Tama Putra
| |
21
|
Ardi Nuryadi
| |
22
|
Gita Cahyaningtyas
| |
23
|
Asti Ariani
| |
24
|
Uswati Khoiriah
| |
25
|
Suci Agustina
| |
26
|
Meita Karunia
| |
27
|
Siti Anisa Putri Utami
| |
28
|
Oriza Zatifa
| |
29
|
I Putu Satya Yoga
| |
30
|
Wiwin Ria Utami
| |
31
|
Diana Putri Puspita Dewi
| |
32
|
Sri Utami
| |
33
|
Elisa Mayang Sari
| |
34
|
Reska Permatasari
| |
35
|
Filma Aditia
|
Daftar Blog Mahasiswa FKIP Matematika UNSRI Angkatan 2014 (Palembang)
Prof. Dr. H. Zulkardi, M. I. Komp., M. Sc. adalah seorang Guru Besar Pendidikan Matematika di Universitas Sriwijaya yang sangat inovatif dan bersahabat. Riwayat Pendidikan Tinggi beliau dimulai Pada tahun 1980 – 1984, beliau menempuh studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNSRI pada program studi Pendidikan Matematika. Selanjutnya, pada tahun 1986, beliau diangkat menjadi Dosen di FKIP UNSRI.
Pada Tahun 1998-1990 ia mendapatkan tugas belajar S2 Ilmu Komputer di Universitas Indonesia sandwich with University of Maryland, USA (1 tahun di UI dan 1 tahun di UM, USA), dan meraih gelar M. I. Komp. Pada tahun 1998-1999 ia kembali melanjutkan pendidikan International M.Sc (Master of Science) program at the Faculty of Education Technology (ICT in mathematics education) University of Twente, Belanda. Pada Tahun 1999-2002 beliau kembali melanjutkan pendidikan S3 program on Mathematics education University of Twente dan the Freudenthal Institute University of Utecht, Belanda
Setahun setelah beliau menyelesaikan studi S3, beliau diberikan amanah menjadi Kepala kantor informasi dan komunikasi provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2003-2005. Kemudian, pada tahun 2005, beliau menjadi Guru Besar Pendidikan Matematika (Profesor).
Pada tahun 2006, beliau menjadi Ketua Program Studi Pendidikan Matematika S2 Program Pascasarjana (PPS) UNSRI. Kemudian sejak tahun 2009, beliau menjadi Head of International Master Program on Mathematics Education (IMPoME) in collaboration between UNSRI-Utrecht University, Netherlands. Pada tahun itu juga (2009 – 2010), beliau dipercayakan menjadi Rektor Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang.
Karena prestasi dan kegigihan beliau, beliau diberikan amanah oleh matematikawan Indonesia menjadi Wakil Ketua Himpunan Matematika Indonesia atau Indonesian Mathematical Society (IndoMS) bidang Pendidikan selama tiga periode yaitu periode 2008-2010, 2010-2012, 2012-2014.
Selanjutnya, lebih dari satu dekade terakhir ini, beliau termasuk salah satu tim Institut Pengembangan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (IP PMRI). Beliau dan tim lainnya aktif mensosialisasikan bagaimana matematika diajarkan agar lebih bermakna dalam kehidupan sehari-hari siswa melalui penerapan pembelajaran PMRI.
Nama Lengkap : Prof. Dr. H. Zulkardi, M. I. Komp., M. Sc
Tempat/Tanggal Lahir : Gunung Raya, 20 April 1961
Alamat Rumah : Perumahan Bukit Sejahtera Blok CD No.5 Palembang.
Nomor telepon : 0711-441858
0812-7106777
Email : zulkardi@yahoo.com
Riwayat Pendidikan :
- SMAN 1 Prabumulih 1977
- S1 FKIP UNSRI (1980-1984)
- S2 Ilmu Komputer Universitas Indonesia sandwich with University of Maryland, USA. 1988-1990 (1 tahun di UI dan 1 tahun di UM, USA)
- S2 Faculty of Education Technology (ICT in mathematics education)University of Twente, the Netherlands. (1998-1999)
- S3 program on Mathematics education University of Twente dan the Freudenthal Institute University of Utecht, the Netherlands. (1999-2002).
- Ketua Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSRI. (1994-1998)
- Kepala kantor informasi dan komunikasi provinsi Sumatera Selatan. (2003-2005)
- Head of International Master Program on Mathematics Education (IMPOME) in collaboration between UNSRI-Utrecht University, Netherlands 2009
- Ketua Program Studi Pendidikan Matematika S2 Program Pascasarjana (PPS) UNSRI 2006
- Rektor Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang. (2009-2010)
- Wakil Ketua Himpunan Matematika Indonesia atau Indonesian Mathematical Society (IndoMS) bidang Pendidikan Matematika (2008-2010), (2010-2012), (2012-2014)
- www.p4mri.net – jaringan informasi dan komunikasi tim PMRI di seluruh LPTK di Indonesia. Ã’ www.pmri.or.id – Institut pengembangan PMRI di Indonesia.
- http://p4mriunsri.wordpress.com/ – pusat kajian PMRI di UNSRI (Center of excellence PMRI in UNSRI).
- http://projects.edte.utwente.nl/cascade/imei/ – Learning environment berisi publication and dissertation online.
- http://impomeunsri.wordpress.com - Internasional Master Program on Mathematics Education – kerjasama UNSRI dan University of Utrecht beserta blog mahasiswanya.
Profil Singkat Prof. Dr. H. Zulkardi, M. I. Komp., M. Sc.
Dr. Elly Susanti, S.Pd., M.Pd. adalah salah satu dosen Pendidikan Matematika FKIP Unsri kelahiran Palembang, 29 september 1980. Beliau adalah tipe dosen yang luar biasa ia selalu bisa menginspirasi para mahasiswa dengan umurnya yang masih tergolong muda ia sudah mampu menyandang gelar Dr.
Beliau adalah salah satu alumni SMA Negeri 3 Palembang. Selanjutnya ia melanjutkan S1 di FKIP UNSRI program studi Matematika pada tahun (1998-2002) hingga mendapatkan gelar S.Pd., setelah itu pada tahun (2006-2009) beliau melanjutkan kembali pendidikan Megister S2 di PPS FKIP Unsri dan mendapat gelar M.Pd. tidak hanya sampai disitu beliau juga kembali melanjutkan pendidikan S3 di UPI Bandung beliau menyelesaikan pendidikan tersebut dengan Disertasi yang berjudul Computer Aided Learning (CAL) sehingga ia berhak menyandang gelar Doktor (Dr).
Berikut Ini Profil singkat
mengenai beliau :
Nama Lengkap : Dr. Elly Susanti, S.Pd, M.Pd.
Tempat/Tanggal Lahir : Palembang, 29 September 1980
Alamat Rumah : Jl. Pangeran Ayin. Kompleks Sako Garden 2 Blok D.16 Palembang
Nomor telepon : 0813-6771-7886
Email : Ely_pasca@yahoo.com
Riwayat Pendidikan : SMA Negeri 3 Palembang 1995
S1 FKIP UNSRI (1998-2002)
S2 UNSRI (2006-2009)
S3 UPI
Profil Singkat Dr.Elly Susanti, S.Pd., M.Pd
Bangun datar merupakan salah sebutan untuk bangun-bangun yang berbentuk 2 dimensi. Jenis bangun datar bermacam-macam. Misalnya bujur sangkar, persegi panjang, belah ketupat, trapesium, segitiga, jajargenjang dan lingkaran. Tentunya tiap dari masing-masing bangun datar ini memiliki sifat-sifat tersendiri yang cukup sulit dipahami oleh murid SD dan SMP. Oleh karena itulah saya memposting salah satu power point yang saya buat guna mempermudah dalam proses pembelajarn.
,
PPT Bangun Datar
Pancasila sebagai dasar negara maksudnya ialah pancasila dijadikan dasar atau tumpuan dalam melaksanakan semua sistem ketatananegaraan atau sistem pemerintahan. Sebab semua hal yang ada di sistem pemerinthan berasal dari penjabaraan nilai-nilai yang terkandung pada pancasila. Untuk lebih jelasnya silakan lihat slide dibawah ini.
PPT Pancasila Sebagai Dasar Negara
Dalam proses pembelajaran, pastinya guru haruslah sudah siap dengan bahan ajar dan metode mengajar yang akan digunakan waktu di kelas. Bahan dan metode tersebut haruslah sudah dituangkan dalam bentuk laporan. Nah laporan inilah yang disebut rpp atau rencana pelaksanaan pembelajaran. Guru haruslah piawai dalam membuat rpp agar standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat digapai. Berikut contoh rpp dalam pembelajaran matematika SMP, materi unsur-unsur kubus dan sesuai dengan kurikulum 2013.
Contoh RPP Ciri-ciri Bangun Datar
1.
Judul
“Analisis Bentuk Pendidikan Indonesia”
2.
Pendahuluan
- Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses yang
dilakukan oleh satu lembaga untuk membentuk individu dari tidak tahu menjadi
tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak bisa menjadi bisa, dari
tidak beretika menjadi beretika. Intinya melalui pendidikan akan membentuk
manusia yang lebih baik dari sebelumnya.
Pada umumnya pendidikan terbagi menjadi dua jenis yaitu
pendidikan formal dan pendidikan informal. Pendidikan formal adalah pendidikan
yang didapatkan di bangku sekolah, baik sekolah dasar, menegah pertama, menegah
atas maupun bangku kulia. Sedangkan pendidikan informal atau pendidikan
nonformal adalah pendidikan yang pastinya diterima setiap manusia baik itu secara
sadar maupun tidak sadar, pendidikan ini pertama kali di dapatkan di lingkungan
keluarga kemudian dilanjutkan di lingkungan masyarakat.
Pendidikan di
Indonesia saat mengalami keterpurukan. Hal ini dikarenakan sistem pendidikan
yang direncanakan tidak sesuai dengan landasan-landasan pendidikan itu sendiri.
Sebab landasan-landasan pendidikan inilah yang akan menentukan bentuk atau
wujud pendidikan dari suatu negara. Oleh karena itu setidaknya pemerintah dan
masayarakat harus mengetahui definisi pendidikan dan landasan-landasan
pendidikan sebelum melakukan kegiatan pendidikan. Agar dunia pendidikan di
Indonesia semakin maju dan dapat memajukan Indonesia menjadi negar yang
terdepan, termaju, dan terbaik nantinya.
- Tujuan
i.
Untuk mengetahui definisi dari pendidikan.
ii.
Untuk mengetahui landasan-landasan pendidikan.
iii.
Untuk mengetahui bentuk atau wujud dari pendidikan Indonesia
sudah sesuai dengan landasan-landasan pendidikan atau belum.
- Manfaat
i.
Penulis
Untuk menambah pengetahuan mengenai
wujud atau bentuk pendidikan di Indoneisa serta proses terbentuknya wujud
pendidikan indonesia.
ii.
Pembaca
Agar pembaca dapat menambah
pengetahuan mengenai pendidikan beserta landasan-landasannya.
3.
Pembahasan
- Definisi Pendidikan
Menurut Prof. H.
Mahmud Yunus, pendidikan adalah usaha-usaha yang sengaja untuk mempengaruhi dan
membantu anak dengan tujuan peningkatan keilmuan, jasmani, dan akhlak sehingga
secara bertahap dapat mengantarkan si anak kepada tujuannya yang paling tinggi.
Agar si anak hidup bahagia, serta seluruh apa yang dilakukannya menjadi
bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
Menurut Prof. Dr.
John Dewey, pendidikan adalah suatu proses pengalaman. Karena kehidupan adalah
pertumbuhan, pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin tanpa dibatasi oleh
usia. Proses pertumbuhan ialah proses menyesuaikan pada tiap-tiap fase serta
menambahkan kecakapan di dalam perkembangan seseorang.
Menurut kamus
besar bahasas Indonesia, Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran
bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi
mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh
secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai
dengan pendidikan yang telah diperolehnya.
Menurut UU. No 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Daari beberpa definisi di atas dapat kita
simpulkan bahwa pendidikan adalah suatu proses yang terencana dan terjadi
selama manusia hidup mengenai suatu objek untuk mendapatkan pengetahuan,
kecakapan, jasmani dan akhlak. Sehingga individu itu siap untuk bekerja sama
dengan masyarakat.
- Ladasan-Landasan Pendidikan
Di dalam dunia
pendidikan, terdapat beberapa landasan-landasan yang mebentuk suatu sistem
pendidikan, yaitu:
i.
Landasan Filosofis
Landasan filosofis adalah landasan yang berkaitan dengan
makna atau hakikat pendidikan yang menelaah masaslah-masaslah pokok, seperti
apa itu pendidikan, mengapa pendidikan diperlukan, apa yang menjadi tujuan
pendidikan dan sebagainya. Landasan filosofis ini bersumberkan pada religi dan etika yang bertumpu pada
keyakinan dan Ilmu pengetahuan yang mengandalan penalaran.
Landasan filosofis ini
terbagi menjadi beberapa aliran yaitu :
1)
Esensialisme
Aliran
esensialisme adalah aliran pendidikan yang lebih mengutamakan bahan ajar atau
teori.
2)
Perenialisme
Aliran
perenialisme adalah aliran pendidikan yang lebih mengutamakan teori kehikamatan
yang meliputi pengetahuan yang benar, keindahan dan kecintaan kepada kebaikan.
3)
Pragmatisme dan Progresivisme
Pragmatisme
adalah aliran pendidikan yang lebih menekan pada aspek penggunaan praktis,
sehingga aliran ini akan melahirkan progresivisme yang menentang pendidikan
tradisional.
4)
Rekontruksionisme
Rekontruksionisme
adalah aliran yang berpandangan bahwa sekolah merupakan agen perubahan
masyarakat.
ii.
Landasan Sosioligis
Landasan sosiologi adalah landasan yang lebih menekankan pada
aspek sosial dalam kegiatan pendidikan seperi interaksi antara murid dan guru.
Melalui landasan sosiologi ini maka terlahirlah cabang ilmu baru yaitu
sosiologi pendidikan.
Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses
sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup
yang dipelajari oleh sosiolagi pendidikan
meliputi empat bidang, yaitu:
1)
hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain,
2)
hubungan kemanusiaan,
3)
pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya
4)
sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi
antara sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.
iii.
Ladasan Kultural
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik,
sebab kebudayaan dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan
kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baik secara
formal maupun informal. Sebaliknya bentuk, cirri-ciri dan pelaksanaan
pendidikan itu ikut ditentukan oleh kebudayaan masyarakat dimana proses
pendidikan tersebut berlangsung. Atau lebih tepatnya pendidikan akan menyesuaikan dirinya
sesuai dengan kebudayaan yang sedang berlangsung. Shingga akan terciptanya pola
tingkah laku, nlai-nilai, dan norma-norma baru sesuai dengan tuntutan
masyarakat. Proses menuju pola tersebut diperlukannya lembaga pendidkan seperti
sekolah dan keluarga.
iv.
Ladasan Psikologis
Landasan Psikologi tidak dapat terlepas dari dunia
pendidikan. Sebab pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia. Sehingga
berhasil atau tidaknya suatu proses pendidkan tergantung pada aspek kejiwaan
peserta didik. Intinya proses pendidikan antara satu anak dengan anak lainya
berbeda sesuai degan tingkat kejiawaan mereka. Oleh karena itu dalam menyusun
kurikulum harus hati-hati sebab jika kurikuklum tersebut salah maka pendidikan
tersebut akan terbilang gagal atau tidak berhasil.
v.
Landasan Ilmiah dan Teknologi
Pendidikan serta ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat
dipisahkan. Sebab iptek menjadi bagian utama dalam isi pengajaran dengan kata
lain pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk mewariskan dan
mengembangkan iptek. Selain itu pendidikan juga berperan untuk menciptakan
manusia yang sadar akan iptek. Agar selanjutnya dunia pendidikan dapat mewujudkan fungsinya dalam pelestarian
dan pengembangan iptek tersebut.
- Pendidikan di Indonesia
Pendidikan adalah suatu proses yang terencana dan terjadi selama manusia
hidup mengenai suatu objek untuk mendapatkan pengetahuan, kecakapan, jasmani
dan akhlak. Sehingga individu itu siap untuk bekerja sama dengan masyarakat.
Itulah definisi pendidikan yang telah disimpulkan dari beberapa sumber yang
meliputi pendapat para ahli, uu, dan kbbi.
Suatu sistem pendidikan tidak akan terbentuk begitu saja pastinya akan
melalui beberapa proses hingga terbentuknya wujud pendidikan. Proses tersebut
pastinya harus memenuhi beberapa landasan-landasan pendidikan, seperti landasan
filosofis, landasan sosialis, landasan kultural, landasan psikologis dan pastinya landasan ilmiah dan
teknologi.
Berikut beberapa penjelasan mengenai penerapan landasan-landasan pendididkan dalam membentuk
sistem pendidikan yang ada di Indonesia:
i.
Landasan Filosofis
Landasan filosofis ini diwujudkan dengan penerapan pancasila sebagai
landasan filosfis sistem pendidikan. Hal ini sesuai dengan UU-RI No. 2 tahun 1989
yang menetapkan bahwa pendidikan nasional haruslah berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu
juga ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan
pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, kepribadian bangsa
Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar negara Indonesia.
Pancasila merupakan sumber sistem
nilai pendidikan. Sebab di dalam pancasila terkandung berbagai nilai-nilai baik
yang mencerminkan bangsa Indonesia itu sendiri, misalnya nilai ketuhanan pada
sila pertama, kemanusiaan pada sila yang kedua, persatuan pada sila yang
ketiga, musyawarah pada sila yang keempat dan keadilan pada sila yang kelima.
Sehingga tidak salah jika Pancasila dijadikan landasan filofis dalam
pendidikan. Sebab pancasila merupakan
dasar negara yang paling komplit nilai-nilai baiknya dalam membentuk manusia seutuhnya
dan siap masuk dalam dunia masyarakat.
ii.
Landasan Sosiologis
Landasan sosiologis ini diwujudkan
dengan penerapan konsep masyrakat Indonesia yang majemuk dalam sistem
pendidikan. Maksudnya ialah menerapkan bahwa bangsa Indonesia itu terdiri dari
berbagai macam suku, agama, dan ras yang harus bersatu dalam sistem pendidikan
nasional. Hal ini dapat diwujudkan dengan menumbuh kembangkan rasa ke-bhineka
tunggal ika-an dalam kegiatan pembelajaran, misalnya melalui pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan, sejarah Indonesia dan muatan lokal. Dimana muatan
lokal ini berfungsi bukan untuk menciptkan manusia lokal, namun berfungsi untuk
menciptakan manusia Indonesia di suatu lokal tertentu. Sehingga melalui
landasan ini diharapkan dapat menciptakan manusia Indonesia yang berwawasan
nusantara dan berjiwa nasional akan tetapi yang memahami dan menyatu dengan
lingkungan (alam, sosial dan budaya) di sekitarnya.
iii. Landasan Kultural
Landasan kutural ini
diwujudakan melalui penerapan kebudayaan nasional dalam sistem pendidikan
nasional. Maksudnya ialah, budaya nasional merupakan budaya nusantara yang
diakui secara nasional. Budaya nusantara inilah yang dijadikan landasan kultural dalam membentuk
sistem pendidikan nasional yang bertujuan untuk mempersatu bangsa yang bersifat
majemuk ini. Hal ini juga sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No.20
Pasal 1 ayat 2 Tahun 1989, yang pada intinya menyatakan bahwa pendidikan
Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia.
Kebudayaa nasional sebagai
landasan kultural harus ditanamkan kepada para siswa sedini mungkin, sebab
kebudayaan nasional ini harus terus dilestarikan dan dikembangkan dari generasi
ke generasi, melalui pendidikan. Misalnya melalui pembelajaran muatan lokal
(seni, sastra, bahasa daerah) yang pastinya sesuai dengan tutuntan zaman dan
daerah masing-masing. Contohnya menenun, mengukir dan sebagainya. Oleh karena
itu dalam pengembangan kurikulum muatan lokal tidak harus berdasarkan minat dan
bakat para siswa namun lebih ditekankan kepada kebutuhan masyarakat saat ini,
namun tidak meninggalkan konsep bhineka tunggal ika sehingga diharapkan
siswa-siswi dapat menciptakan lapangan kerja baru dengan memanfaatkan sumber
daya alam yang ada disekitar lingkungannya.
iv. Landasan Psikologis
Landasan psikologis ini
diwujudkan dengan memahami konsep perkembangan psikologis peserta didik. Memahami
konsep perkembangan psikologis merupakan hal yang sangat penting dalam dunia
pendidikan. Sebab melalui pemahaman ini kita akan mengetahui cara yang efektif
dan efisien dalam membantu pertumbuhan dan perembangan peserta didik melalui
pendidikan.
Setiap peserta didik
pastinya memiliki keadaan psikologis yang berbeda-beda tergantung dengan umr
peserta didik tersebut. Semakin tinggi umur peserta didik, maka pekembangan
psikolgis itu akan semakin baik, namun dalam perkembangan tersebut diperlukan
orang dewasa dalam membantu mereka agar perkembangan psikologis mereka tidak
melenceng sebagaimana mestinya. Misalnya seorang guru harus dapat menciptakan
suasan belajar yang terbuka, sehingga dapat terjadinya interksi antara guru
dengan peserta didik atau antarpeserta
didik. Sehingga guru tersebut dapat membantu siswanya dalam memahami dirinya
sendiri secara tepat serta dapat menerima dirinya secara wajar.
Pemahaman mengenai
perkembangan psikologis sangat diperlukan dalam dunia pendidikan, terutama
dalam menetukan kurikulum itu sendiri. Dalam menentukan kurikulum pemerintah
haruslah memperhaitikan kondidsi psikologis anak-anak bangsa bukannya menekan
mereka dengan mata pelajaran yang belum sesuai dengan umur mereka. Sebab landasasn psikologis ini merupakan salah
satu landasan yang menentukan pendidikan itu berhasil atau tidak.
v.
Landasan Ilmiah dan
Teknologi
Landasan ilmiah dan
teknologi ini diwujudkan dengan penerapan hasil perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam proses pembelajaran.
Misalnya pemanfaatan media internet dalam mencari referensi belajar,
pemanfaatan LCD sebagai media pembelajaran dan pemanfaat sumber pembelajaran
yang berasal dari perkembangan ilmu pengerahuan. Sehingga pendidikan tersbut
tidak lagi bersifat statis namun pendidikan harus bersifat dinamis. Selain
penggunaan teknologi para siswa pun dituntut untuk memiliki keterampilandan
sikap ilmah. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukannya sosialisasi sedini mungkin mengenai
keterampilan dan sikap ilmiah kepada para siswa.
Landasan
ini Ilmiah dan teknologi ini sudah diterpkan hampir semua tingkatan pendidikan
di Indonesia, mulai dari SD, SMP, SMA dan bahkan Perguruan Tinggi. Penerapan
landasan ini bertujuan untuk menciptkan manusia yang sadar akan iptek serta mau
mengembangkan iptek dan bahkan menjadi pakar iptek yang akan memajukan
Indonesia di kemudian harinya.
Dari
penjelasan yang sudah dikemukakan dapat kita simpulkan bahwa pendidikan di
Indonesia telah merapkana semua landasan-landasan pendidikan sebagaimana
mestinya. Sehingga bentuk pendidikan di Indonesia adalah pendidikan yang
berdasarkan pancasila yang mementingkan persatuan tanpa melupakan kebudayaan untuk
menciptakan manusia yang beretika dan berintelektual.
4.
Penutup
- Kesimpulan
Pendidikan adalah suatu proses yang terencana dan
terjadi selama manusia hidup mengenai suatu objek untuk mendapatkan
pengetahuan, kecakapan, jasmani dan akhlak. Sehingga individu itu siap untuk
bekerja sama dengan masyarakat. Landasan-landasan pendidikan terbagi menadai
lima yaitu, landasan filosofis, landasan sosiologis, landasan kebudayaan,
landasan psikologis dan landasan ilmiah dan tekologi. Berdasarkan landasan-landasan
tersebut bentuk pendidikan di Indonesia
adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila yang mementingkan persatuan tanpa
melupakan kebudayaan untuk menciptakan manusia yang beretika dan
berintelektual.
- Saran
Kepada
pemerintah, sebaikya melakukan pengkajian ulang mengenai kurikulum yang akan di
terapkan, sebab yang kita ketahui sendiri fasilitas pendidikan di Indonesia
sendiri masih belum memadai terutama di desa. Selain itu juga pemerintah harus
lebih memperhatikan psikologis anak sebelum menerpkan kurikulum tersebut. Sebab
dengan ketidaksuaian psikologis anak dengan mata pelajaran maka akan membuat si
anak tertekan sehingga tujuan pendidikan tidak akan terwujud.
5.
Daftar Pustaka
Tirtarahardja, Umar dan La
Sulo. 2005. Pengantar Pendidika. Jakarta:
Rineka Cipta.
Burhanuddin,
Afid. (2013). Landsan-Landasan Pendidikan
dan Penerpannya. [Online]. Tersedia: http://afidburhanuddin.wordpress.Com/2013/11 /08/landasan-pendidikan-dan-penerapannya/. [26 Oktober
2014].
Haryanto. (2012). Pengertian Pendidikan Menurut Ahli. [Online].
Tersedia: http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/. [26 Oktober 2014].
Anonim.
(2013). Pengertian Pendidikan. [Online].
Tersedia: http://mobelos. blogspot.com/2013/10/pengertian-pendidikan-definisi.html. [26 Oktober 2014].